ANEH, HERAN: Kepingan RAM Komputermu TIDAK TERBACA di BIOS? Ini Solusinya!

Pernah mendapati kepingan RAM yang sudah kamu pasangkan ke Motherboard Laptop maupun PC Komputer Desktop tidak terbaca di BIOS? Kira-kira apa penyebabnya dan bagaimana caranya supaya kepingan RAM tersebut bisa terbaca di BIOS? Simak solusinya berikut!

ANEH, HERAN: Kepingan RAM Komputermu TIDAK TERBACA di BIOS? Ini Solusinya!
ANEH, HERAN: Kepingan RAM Komputermu TIDAK TERBACA di BIOS? Ini Solusinya!

RAM (Random Access Memory) adalah tipe memori komputer yang bersifat temporary atau sementara, artinya data yang disimpan di RAM hanya akan bertahan selama komputer tetap menyala. RAM digunakan untuk menyimpan data dan program yang sedang aktif digunakan oleh komputer, sehingga mempercepat akses data dan menjalankan program yang lebih efisien.

RAM bekerja dengan cara menyimpan data dalam bentuk bit di dalam sel-sel memori yang tersusun dalam baris dan kolom. Setiap sel memori dapat diakses secara acak (random) tanpa harus melalui sel-sel lain terlebih dahulu, sehingga memungkinkan komputer untuk mengambil dan menyimpan data secara cepat dan efisien.

Kapasitas RAM diukur dalam byte atau gigabyte, dan semakin besar kapasitas RAM maka semakin banyak data dan program yang dapat diakses oleh komputer secara simultan. Selain itu, kecepatan RAM juga memainkan peran penting dalam kinerja komputer, semakin cepat kecepatan RAM maka semakin cepat juga akses data dan program yang digunakan.

Saat komputer mati atau dimatikan, data yang tersimpan di RAM akan hilang, sehingga perlu di-backup dengan cara disimpan ke dalam hard disk atau media penyimpanan lain agar tidak hilang. Oleh karena itu, RAM juga sering disebut sebagai memori volatile atau sementara.

Dipasaran sendiri terdapat beberapa jenis RAM yang lazim digunakan pada komputer maupun laptop seperti: DIMM dan SODIMM

1. RAM DIMM
(Dual In-line Memory Module) adalah bentuk modul memori yang digunakan pada komputer desktop. DIMM terdiri dari rangkaian sirkuit terpadu yang berisi chip memori yang disusun dalam urutan tertentu dan terpasang pada papan sirkuit cetak.

DIMM memiliki pin sepanjang tepi bawah dan atasnya, sehingga memungkinkan modul memori untuk terhubung dengan soket pada Motherboard. Biasanya, motherboard desktop memiliki beberapa slot DIMM, yang memungkinkan pengguna untuk memasang beberapa modul memori pada sistem mereka.

Salah satu keuntungan utama dari penggunaan RAM DIMM adalah kemampuan untuk meningkatkan kapasitas memori sistem dengan mudah. Dalam banyak kasus, RAM DIMM dapat ditambahkan atau diganti secara individual tanpa memerlukan penggantian keseluruhan motherboard atau sistem.

RAM DIMM juga memiliki beberapa varian, termasuk DDR, DDR2, DDR3, DDR4, dan sebagainya, dengan kecepatan transfer data yang meningkat dari satu varian ke varian lainnya. Ini memungkinkan pengguna untuk memilih jenis RAM yang paling sesuai dengan kebutuhan dan anggaran mereka.

Namun, perlu diingat bahwa penggunaan RAM DIMM yang berbeda-beda pada satu sistem dapat menyebabkan masalah kompatibilitas dan kecepatan transfer data yang berbeda. Oleh karena itu, penting untuk memilih RAM DIMM yang tepat dan memiliki spesifikasi yang sesuai dengan motherboard dan sistem yang digunakan.

2. RAM SODIMM
(Small Outline Dual In-line Memory Module) adalah bentuk modul memori yang lebih kecil yang digunakan pada laptop, netbook, dan perangkat mobile lainnya. SODIMM terdiri dari rangkaian sirkuit terpadu yang berisi chip memori yang disusun dalam urutan tertentu dan terpasang pada papan sirkuit cetak.

SODIMM memiliki pin sepanjang tepi bawah dan atasnya, seperti halnya dengan RAM DIMM, sehingga memungkinkan modul memori untuk terhubung dengan soket pada motherboard laptop atau perangkat mobile. SODIMM biasanya lebih kecil daripada RAM DIMM, dengan panjang sekitar 6 cm hingga 7,5 cm.

Satu keuntungan dari penggunaan RAM SODIMM adalah ukurannya yang lebih kecil dan hemat ruang. Ini membuat RAM SODIMM sangat cocok untuk digunakan pada laptop, netbook, dan perangkat mobile lainnya yang memiliki keterbatasan ruang di dalam casing.

RAM SODIMM juga memiliki beberapa varian, termasuk DDR, DDR2, DDR3, DDR4, dan sebagainya, dengan kecepatan transfer data yang meningkat dari satu varian ke varian lainnya. Ini memungkinkan pengguna untuk memilih jenis RAM SODIMM yang paling sesuai dengan kebutuhan dan anggaran mereka.

Namun, perlu diingat bahwa RAM SODIMM dan RAM DIMM tidak dapat saling dipertukarkan. RAM SODIMM dirancang khusus untuk digunakan pada laptop dan perangkat mobile, sedangkan RAM DIMM digunakan pada komputer desktop. Oleh karena itu, penting untuk memilih RAM SODIMM yang tepat dan memiliki spesifikasi yang sesuai dengan motherboard dan sistem yang digunakan.

Walau kedua jenis RAM di atas adalah RAM yang digunakan pada komputer, namun terdapar perbedaan yaitu RAM DIMM (Dual In-line Memory Module) dan SODIMM (Small Outline Dual In-line Memory Module) adalah dua bentuk fisik yang berbeda dari modul memori yang digunakan pada komputer dan laptop.

Perbedaan utama antara RAM DIMM dan SODIMM adalah ukuran fisiknya. RAM DIMM umumnya lebih besar dan digunakan pada komputer desktop, sedangkan SODIMM lebih kecil dan digunakan pada laptop, netbook, dan perangkat yang lebih kecil lainnya.

Selain ukuran fisik, RAM DIMM dan SODIMM juga memiliki perbedaan dalam hal jumlah pin. RAM DIMM biasanya memiliki 168 pin atau 184 pin, sedangkan SODIMM biasanya memiliki 200 pin atau 204 pin.

Karena ukurannya yang lebih besar, RAM DIMM cenderung memiliki kapasitas memori yang lebih besar dan lebih cepat kecepatannya. Namun, RAM DIMM hanya cocok untuk digunakan pada komputer desktop karena ukurannya yang besar dan membutuhkan ruang yang lebih banyak di dalam casing.

SODIMM, di sisi lain, lebih cocok untuk digunakan pada laptop dan perangkat mobile karena ukurannya yang lebih kecil dan hemat ruang. Namun, SODIMM memiliki kapasitas memori yang lebih kecil dan kecepatannya biasanya lebih rendah daripada RAM DIMM.

Dalam memilih RAM untuk komputer atau laptop, penting untuk mempertimbangkan ukuran fisik dan kebutuhan spesifik dari sistem yang digunakan untuk memastikan RAM yang digunakan kompatibel dan dapat bekerja secara optimal.

Sedangkan untuk BIOS (Basic Input/Output System) sendiri adalah program firmware (perangkat lunak tingkat rendah yang terpasang pada perangkat keras) yang terdapat pada motherboard komputer. BIOS bertanggung jawab untuk mengatur dan mengendalikan fungsi dasar sistem, seperti mengaktifkan komponen perangkat keras seperti prosesor, memori, dan hard disk, serta melakukan tes awal (power-on self-test/POST) untuk memastikan bahwa perangkat keras berfungsi dengan benar saat sistem dihidupkan.

BIOS juga berfungsi sebagai jembatan antara perangkat keras dan sistem operasi. Sebelum sistem operasi dimuat, BIOS akan memuat informasi tentang perangkat keras ke dalam memori dan menyediakan antarmuka yang memungkinkan sistem operasi untuk mengakses dan mengontrol perangkat keras.

Pada banyak motherboard modern, BIOS telah digantikan oleh program firmware yang lebih baru, yang dikenal sebagai UEFI (Unified Extensible Firmware Interface). UEFI menawarkan fitur-fitur tambahan dan antarmuka yang lebih canggih daripada BIOS, tetapi masih memiliki fungsi dasar yang sama untuk mengontrol perangkat keras dan memuat sistem operasi.

Berikut adalah langkah-langkah untuk memperbaiki RAM yang tidak terbaca di BIOS:
1. Periksa koneksi RAM: Pastikan koneksi RAM sudah terpasang dengan benar dan kontak logam terhubung dengan baik. Jika tidak, lepaskan dan pasang kembali module RAM.
2. Periksa kompatibilitas RAM: Pastikan module RAM kompatibel dengan motherboard Kamu dan memenuhi spesifikasi yang dibutuhkan.
3. Ubah setting BIOS: Masuk ke BIOS dan periksa pengaturan sistem. Pastikan bahwa pengaturan RAM sudah diatur dengan benar dan mode akses memori sudah diatur dengan benar. Jika tidak, ubah pengaturan sesuai dengan kebutuhan.
4. Periksa slot RAM: Jika masalah tetap terjadi, coba tukar posisi module RAM di slot yang berbeda dan periksa apakah masalah teratasi.
5. Perbarui BIOS: Jika masalah masih tidak teratasi, perbarui BIOS ke versi terbaru.
6. Perbaiki atau ganti RAM: Jika masalah masih terjadi setelah melakukan langkah-langkah di atas, module RAM mungkin rusak dan perlu diganti.

Perkara kepingan RAM tidak terdeteksi oleh BIOS sebenarnya ada beberapa faktor penyebabnya, namun berdasarkan pengalaman admin RacikPC sendiri, faktor PIN RAM yang tidak terpasang dengan baik adalah penyebab utamanya kenapa BIOS tidak bisa membaca kepingan RAM. Karena untuk saat ini akan cukup jarang orang salah membeli jenis RAM, tidak seperti dulu masih ada keterbatasan informasi, sedangkan sekarang orang sudah dengan mudah bisa membedakan jenis RAM semisal DDR3, DDR4 dan DDR5 terbaru. Sebagai tambahan info soal kepingan RAM yang tidak terdeteksi ini bisa kamu simak pada video berikut:


Itulah cara yang admin gunakan supaya RAM komputer bisa terbaca di BIOS. Semoga bermanfaat, silahkan +1, like dan bagikan. Salam admin racikpc.com
Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url